BAHAYA PENYAKIT 'AIN'

Assalammualaikum wbt.
Salam Jumaat
16 Jamadilawal 1439h

========================================================================
SITUASI

Ibu A : “Ini lah, anak saya belum genap dua tahun tapi paling bijak diantara kawan-kawannya. Dah pandai berlari, petah bercakap, da makan banyak, makin sihat badannya ni. Haihh, senang hati tengok."

Ibu B : “Baguslah, memang bijak anak tu ye? Anak saya pula setahun lebih baru boleh berjalan. Makannya pun kurang…”

Malamnya, anak ibu si A ni tidak seperti kebiasaannya. Tak mahu menyusu. Kejadian itu berlarutan hingga beberapa bulan lamanya. Sepanjang malam menangis tanpa sebab, sampai naik kurus badannya. Selalu sakit dan tidak aktif seperti sebelumnya. Bila dibawa ke hospital, doktor beritahu tidak ada masalah pun dengan anak itu.
========================================================================



Apa itu Penyakit ‘Ain?
Secara luaran, penyakit ‘Ain itu diambil dari kata ‘ana-Ya’inu (bahasa Arab) ertinya apabila ia menatap dengan matanya. Asalnya dari kekaguman orang yang melihat sesuatu, kemudian diikuti oleh jiwanya yang keji, kemudian menggunakan tatapan matanya itu untuk menyampaikan racun jiwanya kepada orang yang dipandangnya. Sehingga, apa yang dilihat oleh hati yang hasad dapat membahayakan orang lain.

Penyakit ‘Ain bukanlah penyakit medik, tetapi dapat mengganggu kesihatan orang yang terkena ‘Ain. Yang paling kerap terkena penyakit ‘Ain adalah anak – anak, kerana mereka masih lemah dan belum dapat melindungi dirinya sendiri dari pengaruh jahat di sekitarnya. Tidak mustahil perkara ini juga boleh menimpa orang dewasa, ibu hamil, haiwan, bahkan harta benda.

Dari situasi 'drama' di atas, terlihat jelas bahwa Ibu A tengah menceritakan tentang kepintaran anaknya kepada Ibu B. Namun, keadaan anak Ibu B tidaklah lebih baik dari Si A. Secara tersirat, Ibu B merasa iri dengan perkembangan anak Si ibu A yang bagus. Dari perbincangan inilah, panah hasad mengenai si A. Sehingga, menyebabkan malamnya anak ibu si A ni merengek. Padahal, dari tutur kata Ibu B tu memuji anak si Ibu A tadi, namun disertai rasa dengki, yang sudah tentu syaitan laknatullah turut memainkan peranan dalam 'membidikkan' panahan ‘Ain, hingga mengenai sasarannya.



Kenikmatan adalah satu perkara yang sangat diinginkan oleh setiap orang. Dan setiap kenikmatan yang dikurniakan oleh Allah kepada kita juga adalah merupakan satu ujian.

Salah satu dari banyak-banyak nikmat dari Allah kepada pasangan suami isteri adalah dengan kehadiran cahaya mata yang menjadi pelengkap di dalam sebuah rumahtangga.

Apabila telah lahir seorang bayi, kebiasaannya tubuh badan dan wajahnya yang comel sangat menarik perhatian orang untuk memandang, memanjakan, menyentuhnya.

Dan apabila bayi tersebut semakin membesar menjadi kanak-kanak, segala tingkah lakunya pula tetap menjadi dan menarik perhatian orang.

Oleh kerana itulah, kita perlu mengetahui dan sentiasa ingat akan pesan Nabi SAW yang bermaksud,
“Setiap yang memiliki kenikmatan, pasti ada yang dengki”. (Sahihul Jami’ 223)

Perlulah menjadi perhatian kepada ibubapa bahawa di dalam syariat Islam telah dijelaskan kepada kita bahawa adanya bahaya ain yang berpunca dari pandangan mata, terutamanya bagi kanak-kanak.

Pandangan mata yang merbahaya ini datangnya dengan sebab kedengkian orang yang memandang atau kerana kekaguman mereka terhadap apa yang dipandang.

BAHAYA AIN
Ibnu Qayyim Rahimahullah di dalam kitab Tafsir Surah Al-Muawwizatain telah berkata, “Bahaya dari pandangan mata dapat terjadi ketika seseorang yang berhadapan langsung dengan sasarannya.

Sasaran tukang pandang kadang-kadang boleh mengenai sesuatu yang tidak patut didengki, seperti benda, haiwan, tanaman dan harta.

Dan kadang-kadang pandangan matanya dapat mengenai sasaran hanya dengan pandangan tajam dan pandangan kekaguman.”

Pengaruh dari bahaya pandangan mata pun hampir mengenai Rasulullah SAW sebagaimana firmannya:

“Dan sesungguhnya orang-orang yang kafir itu hampir-hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al-Quran dan mereka mengatakan, 
“sesungguhnya dia (muhammad) benar-benar gila” 
(Surah al-Qalam ayat 51)

Terdapat juga hadis dari Ibnu Abbas bahawasanya Rasulullah SAW telah bersabda

“Pengaruh ain itu benar-benar ada, seandainya ada sesuatu yang boleh mendahului takdir, 
ainlah yang dapat melakukannya” 
(HR Muslim)

Subhanallah, lihatlah bagaimana bahaya ain telah dijelaskan di dalam Al-Quran dan juga As-Sunnah. Dan terdapat pula contoh-contoh pengaruh buruk ain yang terjadi pada masa sahabat.

Tanda-Tanda Terkena Ain
Tanda-tanda anak yang terkena ain diantaranya adalah akan menangis secara tidak wajar. Maksudnya tanpa sebab yang jelas seperti lapar, sakit dan sebagainya, kejang-kejang tanpa sebab yang jelas, tidak mahu menyusu kepada ibunya tanpa sebab yang jelas, atau keadaannya menjadi kurus dan juga tanda-tanda lain yang tidak diketahui sebabnya.

Sebagaimana di dalam hadis dari Amrah dari Aishah ra, “Pada suatu ketika Nabi SAW masuk ke dalam rumah. Tiba-tiba beliau mendengar anak kecil menangis, lalu Baginda berkata:

“Kenapa anak kecilmu ini menangis? Tidakkah kamu mencari orang yang 
boleh mengubati dia dari penyakit ain?” 
(Hadis riwayat Ahmad, Baqi Musnadil Anshar. 33304)

Begitu pula hadis Jabir ra bahwa Rasulullah SAW berkata kepada Asma’ binti Umais, “Mengapa aku lihat badan anak-anak saudaraku ini kurus kering? Apakah mereka kelaparan?” Asma menjawab, “Tidak, akan tetapi mereka tertimpa ‘ain”. Beliau berkata, “Kalau begitu bacakan ruqyah bagi mereka!” (HR. Muslim, Ahmad dan Baihaqi)

Berlindung Dari Bahaya Ain
Sesungguhnya syari’at Islam adalah sempurna. Setiap hal yang mendatangkan bahaya bagi umatnya, maka Rasulullah SAW tentu telah menjelaskan tentang perkara tersebut dan cara-cara untuk mencegahnya. Begitu pula dengan bahaya ‘ain ini.

1. Bagi Seseorang yang Memungkinkan Memberi Pengaruh ‘Ain

Berdasarkan hadis Abu Umamah di atas maka hendaknya seseorang yang mengagumi sesuatu dari saudaranya maka yang baik adalah mendoakan keberkahan baginya. Dan berdasarkan surat Al Kahfi ayat 39, maka ketika takjub akan sesuatu kita juga dapat mengucapkan doa:

مَا شَآءَ اللهُ لاَ قُوَّةَ إلاَّ بِا للهِ

Ertinya:
“Sungguh atas kehendak Allah-lah semua ini terwujud.”

2. Bagi yang Memungkinkan Terkena ‘Ain

Sesungguhnya ‘ain terjadi karena ada pandangan. Maka hendaknya orang tua tidak berlebihan dalam membanggakan anaknya karena dapat menimbulkan dengki ataupun kekaguman pada yang mendengar dan kemudian memandang kepada sianak.

Adapun jika memang kenikmatan itu adalah sesuatu yang memang telah nampak baik dari kepintaran sang anak, atau bentuk badan dan rupanya yang masya Allah, maka hendaknya orang tua mendoakan dengan doa-doa, zikir dan ta’awudz yang telah diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, diantaranya adalah surat muawadzatain (surat Annas dan al-Falaq). Ada pula do’a yang biasa diucapkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta perlindungan untuk Hasan dan Husain, yaitu:

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانِِ وَ هَامَّةِِ وَ مِنْ كُلِّ عَيْنِِ لامَّةِِ

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang telah sempurna dari godaan setan, binatang beracung dan dari pengaruh ‘ain yang buruk.” (HR. Bukhari dalam kitab Ahaditsul Anbiya’: 3120)

Atau dengan doa,

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَِ

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang telah sempurna dari kejahatan makhluk-Nya.” (HR. Muslim 6818).

Kemudian, terdapat pula doa yang dibacakan oleh malaikat Jibril as ketika Nabi SAW mendapat gangguan syaitan, yaitu:

بِسْمِ اللهِ أرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءِِ يُؤْذِيْكََ مِن شَرِّ كُلِّ نَفْسِِ وَ عَيْنِ حَاسِدِِ اللهُ يَشْفِيكَ

“Dengan menyebut nama Allah, aku membacakan ruqyah untukmu dari segala sesuatu yang menganggumu dari kejahatan setiap jiwa dan pengaruh ‘ain. 
Semoga Allah menyembuhkanmu.”

Dan terdapat doa-doa lain yang dapat dibacakan kepada sianak untuk menjaganya dari bahaya ‘ain ataupun menyembuhkannya ketika telah terkena ‘ain.



Kesalahan-Kesalahan Dalam Penjagaan dari Bahaya ‘Ain atau Sejenisnya
Memang bayi sangat terdedah baik dari bahaya ‘ain ataupun gangguan syaitan lainnya. Terdapat beberapa kesalahan yang biasa terjadi dalam menjaga anak dari gangguan tersebut karena tidak berdasarkan pada dalil syari’at. Diantara kesalahan-kesalahan tersebut adalah:

  • Meletakkan gunting di bawah bantal bayi dengan keyakinan itu akan menjaganya. Sungguh ini termasuk kesyirikan karena menggantungkan sesuatu pada yang tidak dapat memberi manfaat atau menolak bahaya.
  • Memakaikan anak dengan azimat, tangkal, mentera dan sebagainya. Ini juga termasuk perbuatan syirik dan hanya akan melemahkan sang anak dan orang tua karena berlindung pada sesuatu selain Allah SWT.


Perlulah kita selalu ingat, bahawa sekalipun kita mengetahui bahaya ‘ain memiliki pengaruh sangat besar dan berbahaya, namun tidaklah semua dapat terjadi kecuali dengan izin Allah SWT. Dan kita sebagai orang Islam tidaklah patut berlebihan dalam segala sesuatu.

Termasuk dalam masalah ‘ain ini, maka seseorang tidak boleh berlebihan dengan menganggap semua kejadian buruk berasal dari ‘ain, dan juga tidak boleh seseorang menganggap remeh dengan tidak mempercayai adanya pengaruh ‘ain sama sekali dengan menganggapnya tidak masuk akal.

Ini termasuk pengingkaran terhadap hadis-hadis shahih Nabi SAW. Sikap yang terbaik bagi seorang muslim adalah berada di pertengahan, yaitu mempercayai pengaruh buruk ‘ain dengan tidak berlebihan sesuai dengan apa yang dikhabarkan Nabi Muhammad SAW. 
Wallahu a’lam.

( Sumber : penyakit ain )

Sekian perkongsian dari Yaya. Terima kasih buat yang sudi singgah membaca dan sekaligus dapat sedikit ilmu dan info yang Yaya tolong share juga ni. Moga ada manfaat buat yang membaca. Segala teguran berhemah dan ke arah kebaikan adalah amat dialu-alukan. Maaf andai ada tersilap bahasa, informasi. Segala yang baik itu dari Allah dan yang lemah itu dari diri Yaya sendiri.

Wassalam...=)

Post a Comment

8 Comments

  1. terima kasih sharing..jarang dengar penyakit ni

    ReplyDelete
  2. betul semua ni.. thanks sharing.. kadang2 tanpa sedar,kita terpesong dari pelbagai segi.Samada agama atau petua orang lama.

    ReplyDelete
  3. sebab penyakit ain ni la ramai yang kongsi artikel kata tak boleh share gambar baby dalam pantang (40hari) sebab takut kena penyakit ain..

    wallahu a'lam..

    ReplyDelete
    Replies
    1. bukan nak suh percaya tp ade btul nya..
      elakkan sebaiknya.

      Delete
  4. betul bab pyakit Ain ni paling bahaya.. moga kita semua dijauhi lah dari pyakit ain.. insya-Allah..

    ReplyDelete